Senin, 05 Desember 2016

CERITA HOROR KISAH NYATA || nuna indigo eps 5

        Seperti biasa,dihari rabu aku selalu pergi ke kampus pukul 13.00 siang,hmm males sekali panas dan hawanya pasti sangat mengantuk ujarku sambil melangkahkan kaki menuju ruangan kelas,mana lift mati lagi makin males aja pergi ke kampus ujarku sembari melangkahkan kaki menuju tangga,kebetulan hari itu aku mendapatkan jadwal di ruangan 5606 yang artinya lantai 5 diruangan 606.
Sesampainya dilantai 5 aku lihat kiri dan kananku masih terasa sangat sepi sekali,akupun menunggu dilorong ruangan tersebut disitu tertera ruangan 5605,5606,5607,dan 5608. oh iya aku hampir lupa,aku kuliah disalah satu universitas komputer didaerah dipatiukur Bandung. Singkat cerita aku melihat OB sedang mengepel dilorong tersebut OB tersebut bertanya padaku "sendirian aja neng?"sambil agak tersenyum kepadaku,aku hanya membalas pertanyaannya dengan senyuman,sesudah hampir beberapa menit teman-temanku pun datang dan mengajakku pergi ke kelas,akupun duduk dan berbincang-bincang bersama teman-temanku,setelah beberapa lama dosenpun datang, kamipun belajar. Aku beserta teman-temanku merasakan kantuk yang sangat dalam,huammm akupun menguap,aku lihat kiri-kanan yah yang masuk kelas cuman sedikitan tau gitu engga usah masuk aja deh tadi ujarku sembari lihat kir kanan,tapi.. tunggu.. ko ada yang aneh ya? aku lihat lagi kesekelilingku hingga pandanganku berhenti sampai jajaran belakang hmm di belakang ada cowo sendirian aja duduknya padahal jajaran depan masih banyak kursi yang kosong,akupun memalingkan wajahku tapi tunggu,ada yang aneh benar-benar merasa aneh,aku tolehkan lagi wajahku ke arah laki-laki itu dan benar saja aku melihat sesosok laki-laki dan wajahnya,wajahnya rata dia tidak memiliki wajah,namun tangannya seperti sedang memegang pulpen dan seperti sedang memperhatikan dosen,dia menggunakan kemeja biru kotak-kotak,mungkin dulu pernah ada kejadian bunuh diri atau kecelakaan apa yang menyebabkan laki-laki itu bermuka rata,ujarku dalam hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar